Jumat, 27 Desember 2013

Cerita Misteri (Teman Khayalan ?)



          Hari ini Papa dan Mama Raka beserta kedua saudaranya pindah rumah dikarenakan tempat kerja Papa Raka lebih dekat dari rumah barunya ini dan juga tempat yang baru untuk bahan tulisan novel Mama Raka.
            “Ayo anak-anak, bantu Papa mengangkat kardus-kardus ini !” seru Papa Raka setelah tiba di Rumah yang baru. Rani adik Raka yang masih berusia 11 tahun itupun dengan senang membantu Papanya mengangkat kardus-kardus itu.
            “Ma, setelah mengangkat semua kardus-kardus ini, aku bolehkan berkeliling di Rumah ini ?” tanya Raka. “Boleh sayang, tapi jangan sampai kamu keluar jauh-jauh yah ?” kata Mama Raka sambil menyusun kardus-kardus barang.
            Setelah kardus-kardus barang telah tersusun rapih, Raka pun pergi mengelilingi seisi rumah yang cukup luas itu. Tampak dari jendela, letak rumah tetangga cukup jauh dari rumahnya. “Ma, kenapa rumah kita seperi terasingkan ? Coba lihat deh rumah tetangga-tetangga kita, kenapa rumah mereka cukup jauh dari rumah kita ?” tanya Raka penasaran. “Hmm… Kamu juga memperhatikannya, yah ? Mama juga tidak tahu sebabnya.” jawab Mama Raka sambil menyusui adik Raka yang masih 7 bulan.
            Pukul 07.00 malam, keluarga Raka makan malam. Saat mereka semua makan, tiba-tiba “Ma, Pa. Apa kalian lihat teman baruku ini ?” kata Rani sambil menunjuk sofa tua yang masih tersimpan di Rumah itu. Papa dan Mama Raka mengira itu hanya khayalan seorang anak kecil dan mereka pun hanya tersenyum. “Oh, yah ? Kenalin ke Papa dong.” canda Papa.
            Pukul 09.00 malam semua orang sudah tertidur, kecuali Raka yang masih memikirkan kata-kata Rani tadi. Raka bukan anak yang penakut, tetapi dia memang merasakan ada yang aneh dengan rumah barunya ini. Ia bergegas ke kamar Rani untuk menanyakan tentang teman baru khayalannya itu.
            Setelah sampai di kamar Rani, terdengar suara sayup-sayup orang yang sedang mengobrol. Betapa terkejutnya Raka yang melihat adiknya duduk dikasurnya sambil berbicara. “Rani ! Sama siapa kamu mengobrol ? Dia siapa ?” tanya Raka penasaran. “Namanya Elma, kak. Dia sudah lama tinggal di sini.” jawab Rani tersenyum. Dengan wajah pucat dan kaget Raka menghampiri adiknya dan menyuruhnya bergegas untuk tidur.
            Paginya, “Pa, sepertinya ada yang aneh dengan rumah baru kita ini.” kata Raka saat sarapan sebelum berangkat ke  Sekolah. “Aneh ? Aneh apa kak ? Kakak bermaksud mengatai aneh teman baruku ini ?” kata Rani kesal. “Eh… kok malah bertengkar. Tidak ada yang aneh dengan rumah ini, yang aneh itu kamu Raka yang tiba-tiba menjadi anak penakut.” kata Papa Raka tertawa kecil. Tak ada yang mempercayai Raka tentang keanehan Rumah barunya ini atau mungkin ini memang hanya perasaan Raka saja yang belum beradaptasi dengan rumah barunya ini.
           

Sesudah sarapan Raka berdiri dari tempat duduknya dan menyalami tangan Ibunya. “Ma, Raka pergi dulu yah ?” kata Raka. Di depan pintu, Raka melihat anak perempuan yang sedang duduk di halaman rumahnya sambil bermain dengan boneka beruangnya. “Ah, mungkin itu anak tetangga yang sedang jalan-jalan pagi.” batin Raka sambil memalingkan wajahnya dari anak perempuan itu. “Elma, aku pergi sekolah dulu, yah ! Tunggu aku pulang.” seru Rani yang membuat Raka tiba-tiba menjadi pucat. Ketika Raka memalingkan wajahnya ke anak itu lagi, anak perempuan itu sudah menghilang. “Jelas ini bukan sebuah khayalan Rani saja. Aku juga bisa melihat Elma.” Kata Raka dalam hati. Sepulang sekolah nanti Raka ingin memberanikan diri untuk mencari tahu siapa sosok Elma itu sebenarnya.

Tamat (Part I)

1 komentar: